Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.
QS. Al Baqarah : 261


Coordinates: 6°21'8"S 106°28'40"E

Yayasan Komunitas Satu Benih Indonesia
Notaris Silvia Abbas, SH
SK. Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI No. C-483.HT.02.01-TH.2002
No Akta : 18/2010 Tanggal 16 Februari 2010
No NPWP : 03.028.690.0-416.000

Santunan Anak Yatim, 3 Muharram 1431 H

Minggu, 20 Desember 2009

Alhamdulillah.. pada hari Minggu tanggal 20 Desember 2009, Satu Benih dikunjungi kembali oleh para tamu Allah dari Alumni SMA 1 Tangerang Angkatan 90. Kunjungan ini adalah kunjungan yang kedua sejak kedatangan mereka tanggal 23 November 2009.
Kedatangan mereka kali ini berjumlah 16 orang, hampir tiga kali lipat dari sebelumnya, dan memberikan santunan kepada sekitar 60 anak Yatim (yang hadir pada saat itu berjumlah 43 anak).
Senyum dan tawa ceria anak Yatim, membumbung ke Arsy Tuhan dan tersimpan ke dalam Maha Server Semesta Raya, bahwa kedatangan anda semualah yang menyebabkan mereka begitu sangat gembira.
Tanah ini akan menjadi saksi di hadapan Sang Pencipta, bahwa dahulu telah datang manusia yang luar biasa, yang dengan harta, tenaga dan pikirannya, peduli terhadap anak-anak yatim kekasih-Nya.
Apa yang anda lakukan adalah benih-benih kebaikan yang akan terus berlanjut abadi hingga hari akhir kelak....
Terima kasih sahabat.... Anda semua menjadi bagian sejarah dari keberadaan tanah Yatim ini...
Terima kasih kepada Bunda Estu, Mami Murni Astuti, Umi Diah Mamalia, Ibu Enggri Yeni, Nyak Nina, Mpok Lely, Tante Mieke, Jeng Lita dan Ny. Asep Darmawan Saefullah
Terima kasih untuk Abah Muhammad Jen, Jajat, Hasanudin Arif, Taufik, Budi, Iksan, dan Darmawan Saefullah
Terima kasih juga kepada seluruh dermawan yang sudah menyisihkan harta, waktu dan tenaganya yang tidak sempat datang ke tanah ini.
Terima kasih juga atas kiriman makanannya yang sangat nikmat, apalagi untuk para pejuang Satu Benih yang sejak 3 bulan yang lalu selalu makan santapan nasi liwet, ikan asin, ketimun dan sambal.
Terima kasih kepada Om Marcel atas ikan Kakap Batu dan Ikan Tunanya.
Terima kasih kepada saudara Indra dan Bristen atas sumbangan uang dan berasnya.
Terima kasih untuk seluruh pengurus Satu Benih dimana saja mereka berada, atas kesabaran dan kegigihannya, maka hingga hari ini Allah memberikan kekuatan fisik kepada mereka semua melalui para malaikat yang datang berbondong-bondong dan para malaikat yang menggunakan tanda.
Terima kasih sedalam-dalamnya... atas nama seluruh anak Yatim sejagat raya. Allah akan membalasnya berlipat-lipat sejumlah bilangan di semesta raya...
Amiiiin.

Jazakallah Khairan Katsiraa

Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.
Al Imraan : 133-134














































Keluarga Ibu Dewi Cimone Tangerang

19 Desember 2009





Keluarga Bambang Sunarso

19 Desember 2009
Keluarga Bambang Sunarso datang ke lokasi Tanah Yatim Satu Benih dan mengunjungi Tia, yang di usia mudanya harus menanggung kehidupan untuk 4 adik-adiknya yang masih kecil-kecil.











Keluarga Yossuwagiono







18 Desember 2009



Terima Kasih untuk Bapak Yos, Ibu. Yoan, Kiki dan Salsa yang telah mengunjungi Satu Benih

Potret Kecil Dungus Biuk


Tia... seorang putri yang masuk usia remaja tidak seperti kebanyakan anak-anak seusianya. Di usianya yang mencapai 14 tahun, ia harus berjuang untuk menanggung beban hidup ke 4 adik-adiknya. Ibunya wafat 4 tahun yang lalu, sedangkan ayahnya kawin lagi dan jarang menjenguk mereka. Tinggal di sebuah rumah bilik beralaskan tanah, kelima anak ini harus hidup dalam keadaan lapar dan tidak merasakan Sekolah.

Sumirat, dari Satu Benih, ketika mengunjungi mereka, harus meneteskan air mata.

Kelima anak ini belum makan, karena tidak ada yang dimakan. Dapur mereka kosong melongpong. Kecuali pendaringan yang terisi angin. Sertiap hari, jika ada yang mengirimkan beras, maka Tia pergi ke warung untuk berhutang 4 buah kerupuk sebagai lauk mereka semua. Dan ketika Sumirat membeli beras dan lauk pauk untuk mereka semua di warung tersebut, ternyata hutang mereka hanya sebesar Rp. 12.000, yang untuk ukuran mereka sangat sulit untuk melunasinya.

Tia dan ke 4 adiknya adalah salah satu sisi dari potret Kampung Dungus Biuk. Sebuah kampung kecil yang berada di sebuah negara besar yang bernama Indonesia.
Dan Tia lain bertebaran di segenap penjuru dalam keadaan lapar dan menunggu Satu Benih kebaikan dari tangan anda.

Seven Steps To Heaven (Hanya untuk yang berakal)

Apakah orang yang mengetahui bahwa yang diturunkan Tuhan kepadanya adalah benar sama dengan orang yang buta?
Hanya orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran

Yaitu orang-orang yang memenuhi janji Allah dan tidak melanggar perjanjian

Dan orang-orang yang menghubungkan tali silaturahmi sebagaimana Allah perintahkan untuk dihubungkan

dan mereka takut kepada Tuhan mereka dan takut kepada hisab yang buruk.

Dan orang-orang yang tabah karena mencari keridhaan Tuhannya
,

mendirikan shalat

dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka secara sembunyi atau terang-terangan

serta menolak kejahatan dengan kebaikan.

Merekalah yang mendapat tempat akhir yang baik
(Q.S. Ar-Ra'd 19-22)

Anda Tertarik ? Ini MLM Akhirat

Dengan Paket Rp.25.000 untuk 1 anak, maka Allah menganjar dengan 700 kali lipat.

Peta Panti Yatim Satu Benih

Peta Panti Yatim Satu Benih

No More Lintang

No More Lintang